bebas...yang bagaimana
yang kau inginkan kawan?
kadang, aku jijik
dengan sepotong kata itu
yang kaumakna sesuka-suka
untuk bisa membuat sejarah luka
kemarin kaugugat kuasa
dan bebas kaujadikan perisai
demi vested interest
hari ini kelakuanmu semena-mena
kaugadai, tanah dan air ini
demi untuk kerajaanmu
di negeri orang
esok anarkimu menjadi-jadi
kaujual, seluruh isi negeri ini
agar kau bisa nyaman bersama makelar bagundal
karena
semua orang bisa sesuka-suka
sambil memaksa, lalu mau kemana yang lain
anarki...?
berlagak religius, sambil menguras perut bumi
dikemas dalam bhinneka tapi gemar mengadu-domba
semangat bersatu tapi menindas
cukup
kurasa tak perlu bebas
kalau demikian
aku jijik sekali
dengan sepotong kata
yang kau makna sesuka-suka
aku mencium
bau tipu-tipu
yang kau hadirkan lewat aturan-aturanmu
lewat pepatah-petitihmu
di sepanjang kota itu
agar kau tau
aku cuma butuh, hatimu kawan
bukan bebas yang kau dengungkan
juga
agar kau tau kawan
kita butuh malu
bukan bebas rasa malu,
agar siapa saja
tak lagi mengompas suara dan hati
tak lagi mengungkap paling benar
tak lagi mencuri tanah dan air
karena pakaian kita
malu
untuk menjaga negeri
yang terus-terusan
tak usai
dirundung malang
31 m a r e t 2010
1 komentar:
Cinta Tanah Air dengan kejujuran dalam pembelaan segala kebenaran dari hati.
Posting Komentar