Kamis, 16 Agustus 2012

 67 tahun merah putih

di bawah merah putih
sawahku tak ada lagi
airku telah tercemari
bumi menunggu hari
langit-langit mati suri
korupsi menjadi-jadi
ini negeri terus begini
lalu siapa yang peduli/

Merdeka  (1)
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 16, 2012 at 11:10am ·

adalah
.....................
jalan berdikari
 
 
Merdeka   (2)
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 16, 2012 at 11:13am ·

nenas, pisang, jambu

perlu ditanam kembali

tanpa teknologi tinggi

culas, penuh manipulasi

Merdeka   (3)
 
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 16, 2012 at 11:18am ·

sungai-sungai

berhenti dicemari

oleh industri-industri

yang hidup karena kolusi

Merdeka   (4)
 
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 16, 2012 at 12:18pm ·

buruh, nelayan, petani

sokoguru ini negeri

bukan budak

yang dibeli

Merdeka     (5)
 
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 16, 2012 at 12:37pm ·

rindu anak negeri

merah putih tak dikepit

merah putih tak dihimpit

gedung-gedung tinggi

Sabtu, 11 Agustus 2012

 D    e    r    r    i    d    a
 
by Lentera Bias Jingga on Sunday, August 12, 2012 at 2:05am ·
kalau kutuliskan rindu hati
dengan kata-kata, aku mulai
berbohong pada dunia

kalau kutuliskan pikiran
dengan ungkapan kalimat-kalimat
lalu aku mulai merintis jalan absurd
bagi siapa-siapa

kalau kucetuskan kehendak diri
dengan wacana-wacana
jangan-jangan aku sedang
memanipulasi apa adanya
menjadi ada apa-apanya

sebab kata tak selalu ada dalam rasa
sebab kalimat bukan pikiran-pikiran yang sesungguhnya
sebab wacana adalah perselingkuhan pikiran dan bahasa

lalu kutulis dengan apa bila kata kehilangan rasa ?
lalu  kutulis dengan apa bila kalimat hilang di persimpangan makna ?
lalu kutulis dengan apa bila wacana jadi tak lagi dipercaya ?

bukan kata yang tinggal jadi kerangka
bukan kalimat yang jadi tak terang nyata
bukan wacana yang mendedah pikiran dalam bahasa
sebab derrida " membongkar" tameng bahasa


oleh : lentera bias jingga
12 Agustus 2012
terinspirasi dari cara Derrida mengulas wacana/teks-teks manusia
 Tersangkanya :  b a h a s a
 
by Lentera Bias Jingga on Saturday, August 11, 2012 at 9:47am ·
meraut kata memiuh makna
sulam peristiwa jadi wacana
asal semula benang frasa
tak terasa batin terpedaya

inilah kisah kembara bahasa
disangka makna hanya tanda
kelit gramatika tampak kuasa
bisa diterka semantik retorika

...
dedah kata dan tanda baca
tanpa koma peminang jeda
andai sengketa pikiran tiba
benang frasa kusut agaknya

jikalau klausa tonggak bahasa
dimana sastra dan peribahasa
padahal kata asal nazar semula
mengungkap rupa citra indera

bukan aksara pakaian dalam bahasa
ada manusia, benda pun alam nyata
mestikah makna disangkar gramatika
lalu wacana cuma nalar-nalar logika


oleh : lentera bias jingga
s e l i k u r a n
 
by Lentera Bias Jingga on Friday, August 10, 2012 at 7:05am ·
riang hati
melihat mereka..
anak-anak kampung
bermain kembang api
meriam bambu
bercahakan lilin kecil
di beranda masing-masing

bermain alip cendong,
peta umpet dan umpyang
lepas tarawih malam selikuran
sepuluh ketiga waktu ramadhan
hati bahagia sebentar lagi lebaran

malam bermandikan cahaya
obor, sentir sedikit bintang
anak-anak riang berjelang-jelang
berganti  memegang kembang api
terang benderang

tapi semua tinggal kenangan
malam selikuran sudah tak punya ruang
memasang lilin di halaman senta-senja
lapangan dan taman-taman
malam sepi anak-anak riang bermain kembang
selikuran tak akan terulang sepanjang ramadhan


by : lentera bias jingga
Losung Aek
 
by Lentera Bias Jingga on Thursday, August 9, 2012 at 1:51am ·
tempat
matahari memancar
dari timur
dan bau belerang
menyengat pagi yang biru

sawah-sawah menguning
menanti panen tiba,
gemericik  pecahan air di bawah sana
bukit di kiri
berbatu cadas,
hijau tua dibalut lumut
dan semburat bianglala
melekat di langit saga

burung-burung bercanda 
di ranting tua,
ada anak lelaki
datang merajut sapa,
menyapa pagi
dari setiap jendela rumah kayu
yang tua-tua,
tanda seberang  sana
dimulai saja,menyusuri
jalan setapak ,
di bukit-bukit
pembatas kampung utara 
kampung tenggara

tempat ayah berpesan untuk sepetak sawah, pada ketujuh putra,pun keenam putrinya
losung aek selarik cerita dari anak-anak hingga dewasa,isyarat cinta di rantau manusia
 madrasah ramadhan
 
by Lentera Bias Jingga on Wednesday, August 8, 2012 at 6:51am ·
apa yang berubah
dari madrasah ramadhan?
lihatlah...
di mall-mall
lihatlah...
di pasar-pasar
lihatlah...
di pusat-pusat perbelanjaan
dan lihatlah...
jalan-jalan sepanjang perkotaan


apa yang berubah
dari madrasah ramadhan?
kegagahan tak pernah
hilang dari kelakuan
keangkuhan tersirat
dari keramahan perkataan
keserakahan tak mau
turut dalam kebersahajaan

apa yang berubah
dari madrasah ramadhan?
panti asuhan
sepi dari kunjungan
para jompo
tak masuk dalam hitungan
mu'alaf
hampir tak pernah
dibicarakan

apa yang berubah
dari madrasah ramadhan?
kepuraan-puraan
jadi terang-terangan
kenaifan
seperti tak jadi halangan
kelakuan
lalu jadi ikon pajangan

oleh : lbj
catatan 19 Ramadhan 1433 H

Selasa, 07 Agustus 2012

Stanza Malam
 
by Lentera Bias Jingga on Monday, August 6, 2012 at 6:53pm ·
pergilah malam.........
bersama angan-angan
mengulang kenangan
mengulang ingatan
ketika pancar cahaya
bunga api bertebaran
tersangkut di dahan-dahan
pohon asam sepanjang jalan irian

pergilah malam.............
bersama angan-angan
mengulang kenangan
mengulang harapan
ketika menunggu selikuran
cahaya lilin merayap jalan-jalan
terdengar meriam bambu berdentam
mengisi malam di kawasan kampung durian

pergilah malam'..............
bersama kenangan
tak ingin mengulang harapan
tak ingin mengulang angan-angan
yang perlahan kian hilang
dari ingatan orang medan
yang migran ke pinggiran
menunggu datang kematian

pergilah malam............
bersama harapan
yang hilang ditelan kegelapan
dalam bimbang keragu-raguan
menutup pintu kebijaksanaan
kota sejuta angan-angan, kenangan
walau dengan sisa-sisa bangunan
dibalut ornamen oral peradaban
Sajak Alif..
 
by Lentera Bias Jingga on Monday, August 6, 2012 at 7:58am ·
ia datang dari alif...
dengan mengulang suara
dengan mereka kata-kata
lalu belajar membaca
dalam bahasa  tak biasa

alif dua di atas an
tanda menyulam nada
alif dua di bawah in
suara memandu irama
alif dua di depan un
bunyi-bunyi jadi rima

dengan  bahasa tak biasa
qur'an turun buka semesta
tujuh belas hari bulan puasa
beri isyarat pada siapa-siapa
yang  membaca tanda-tanda

alif...ada dalam setiap suara
alif...ada dalam setiap nada
alif...ada dalam setiap irama
alif...jadi kuasa makna kata
tapi  bukan tanda-tanda baca