Senin, 29 Maret 2010

Mengapa Harus Kuakui

tatkala kuinjakkan kaki ini tepat di depan kelasmu
ada keraguan yang tak bertepi
tersembul dalam kerikuhan diri

aku tak tau siapa
aku tiada kenal apa-apa
juga tak paham kenapa
apalagi tak pernah jelas harus bagaimana

kutau akan ketololan itu
justru yang mengantarku berdiri teguh
di depan kelasmu ini
tuk memamah ilmu (menurutmu)
merenda cita (menurut umakku)

pernah kutau
karena kesalahanku
dia menegur dan menghardikku
karena alasan norma-norma
walau aku tak mau sedikit jua meniru

Lalu...apa yang
kualami semenjak itu
kaurangkaikan aku bahasa runtut dan santun
agar kupahami liku-liku dunia
kauhitungkan aku angka
mungkin -dalam benakmu- kau ingin logikaku ada
kemudian
uraianmu yang cemerlang lewat narasi
bergaya etnik langgam budaya
sambil ajari aku tetap pakai tata-etika

Kenapa ..?
kau marahi aku , meski aku tak suka
kau dustai aku walau aku pun tau
juga kau benci aku
andai aku tak bisa

kupahami kini
tentang dirimu
harus kuakui walau tak seluruh

tanpa asuhmu , terasa buta mataku
tanpa asihmu, kering kerontang hatiku
tanpa asahmu, luluh lantak kemanusiaanku

terima kasih buatmu, guru
entah..
mengapa harus kuakui?
walau tiada seluruh



by: zulkarnain siregar
awal maret 2010

1 komentar:

raja ahmad muhajjier mengatakan...

Berharganya ilmu bagi kehidupan.