Rabu, 23 April 2014


perempuan

kaulah
ibuku
kaulah
ibu anak-anakku
kaulah
ibu cucuku
...
kalaulah sampai
kaulah
ibu buyut-buyut itu
kaulah
ibu piut-piut itu
kaulah
ibu anggas-anggas tunas

perempuan
empu lelaki, selain adam
empu kehidupan setelah alam
empu pengetahuan selain kasih sayang
empu kebijaksanaan atas segala benar dan kekhilafan
...
imaji


tidurlah. 

waktu telah dini hari
sebentar lagi fajar menyingsing
...
malam akan berpaling
mengantar pagi yang lebih melati
hingga pagi ini

...

seluruh kata akan suci lagi

semua makna jadi sejati


medan, 21 april 2014
politisi

hidup puisi, geger kursi, gegar koalisi, gugur negeri

...

sunyi 

rindu menyelimuti kalbu
ketika bulan mengintip di pucuk jambu
...
tapi
tak ingin bercuriga dari sebab ragu
walau purnama saksi bisu
...
menunggu seumpama pintu
di lorong waktu 
yang diam 
yang dingin
yang membatu
...
biarlah
malam datang menyaru
bersama rindu 
asal tak
nyanyikan lagu kau kutunggu
pengadilan kartu

satu tambah satu
hati makin ragu
hari-hari berlalu
suara kartu itu-itu


pintu kereta itu telah terbuka.
stasiun ini sementara
lupakan apa yang diberi
mari ikut pergi!

...
sebentar lagi langit mendung
awan hitam membenam
ribut halilintar menggetar
petir menyambar gegar
...
suara-suara kehidupan 
akan tenggelam oleh gaduh langit yang kelam
huruf tak lagi tersusun jadi kalam
hitung-hitungan jadi vonis tuhan

suatu hari waktu pemilu

...
kusampul kado buatmu
sepasang baju baru
di ulang tahun kesatu

dengan sampul merah jambu
kesukaan ibumu
sewaktu ia juga seusiamu

tapi kala itu aku masih pemilu
hari-hari terus berlalu
aku tak tahu apa yang maju

sampul merah jambu
sepasang baju baru
tanda sudah lima pemilu

aku tak tahu apa yang baru
aku tak tahu apa yang maju
orang-orang sibuk ikut pemilu

mungkin aku keliru
mungkin aku yang ragu
banyak yang ngaku sok tahu

buat menghibur rasa rindu
walau masih lagu babu
walau sudah lima pemilu

9 april 2014
ulang tahun kesatu
sudah lima pemilu
dari dangau halau bangau


sayur asem, ikan asin kresek, 
sambal bungul, nasi putih hangat 
dalam rantang 
buat nanti siang
di dangau
menghalau bangau



8 april 2014
Jadilah Buih di Tengah Lautan

saatnya mengoreksi diri.
...
tak ondak melihat kuman di seberang lautan,
tapi mencari kutu di kepala sendiri.
tak pula mengukur dalam lautan dengan kail panjang sejengkal
malulah kurasa menyalahkan lantai, padahal awak tak pandai menari
naif pula bila menghitung pasir di laut, terbakar jenggot lalu kepanasan
...

jadi,
maka jadilah itu buih di tengah lautan
sesaat kelak habis berantakan di limbur pasang
...
apa pula hati nak geram
tak tahu diuntung namanya
hari pemilihan umum

bukan golput, bukan penentang
tak ber-Ktp , tak diundang
...
walau malang hati senang-senang
kisah orang-orang yang tak datang ke tps.
...
tak terbayang kekayaan batin

tak terbilang cerlang pikiran
tak meradang
tak menerjang
...
tenang tak dikejar bayang-bayang
seperti orang yang keranjingan (merasa) menang
...
uang sebukit tak jadi utang

janji selangit tak perlu diulang
siapa ingin menyumbang?



10 April 2014
jalan-jalan tanpa kepedulian


langit medan hujan
basah jalan-jalan
air tergenang di sebagian
...
namun
dari belakang stir ia memacu kenderaan
mobil dikebut pengguna lain kecipratan
kuyublah seragam kantoran

...
jangan salahkan hujan 
jangan salahkan jalan
kemana akal dan perasaan?
hilang kemana kepedulian
sesama pengguna jalan?
...
jangan cerita masa depan
jangan kotori mulut dengan harapan-harapan
cermin peradaban nyata terlihat di jalan-jalan
nyaris tak lagi bergumam


05042014
nafsu lawamah

sewaktu imamah suka menzholimi ummah
karena tak amanah lalu menabur fitnah


27 Maret, 2014
sahabatku


rindu kamu membawakan lagu :
Release me 
Engelbert Humperdink

Ketika pagi minggu itu
kau jemput aku

bulan pun tak ingkar janji

andai janji itu 
seperti bulan ingin memberi bukti
seperti malam ini
tersenyum pada bumi
gelap telah terganti
cahaya membungkam sepi
harapan tak lagi ilusi
...
mungkin setiap hari aku ingin
menunggu janji
mungkin aku menanti embun 
yang tak sempat pecah oleh mentari
mungkin aku tak ingkar hati
padamu negeri
...
hendak bertemu jalan-Mu

izinkan aku membuka semua pintu
agar malam ini rindu tak membeku
hangat yang tersimpan hendak berlalu
tiada aral melintang untuk bertemu


14 Maret 2014
dinihari


tergiur yang muda-muda
hendak bersuara menyala-nyala
tersungkur usia pula
apa nak dikata
...
alamak oiii
 
jadi seperti kaldu


seperti orang kehilangan kalbu, 
lalu cari penyejuk rindu
lalu cari petuah batu
lalu cari nasihat kayu

Padahal kalbu ada pada setiap waktu
(cuma lima kali menunggu)
Padahal kalbu bersemayam dalam ruhmu

Mengapa jadi rancu? Karena kalbu sudah jadi kaldu


Mengapa harus menunggu? Ambil waktu sujud dahulu

waktu cuma buat saku
pikiran beku, tindakan kaku
ragu terus datang mengganggu

pilu lalu menutup pintu 

pikiran  jadi buntu
...
Itulah kalbu yang tak setubuh waktu

Itulah kalbu yang tak sebutuh rindu

6 maret 2014


Penawar Sukma


selaseh kembang semangkuk
kekaseh datang menjenguk

Selasa, 22 April 2014

Balonku Ada Lima

...
Bentar lagi bagi-bagi kaos
Warnanya ramai sekali
lebih dari " Balonku Ada Lima"
Rupa-rupa cerita ada di sana
...
Warna hitam punya panitia
Selebihnya pilih mana suka
Warna putih milik siapa?
Boleh dipakai di rumah saja
...Ssstt..kalau keluar, nanti bahaya 

28 Pebruari 2014

...

Negeri Teguh Penuh Rayuan

Cerita manis pun berseliweran.
Lima tahun ke depan bersopan-sopan mengeruk lahan garapan.
pinomat persiapan menuju kursi dewan.

Inilah kisah negeri penuh rayuan
angin bertiup nyiur melambai
harapan tinggal harapan
rakyat dibiar-biar sendirian
...
Begitulah rata-rata kelakuan-:)



26 Februari 2014
merindu hujan

malam...
kirimkan segumpal awan
tepat di atas atap rumahku
dan tetaskan jadi hujan
biar tirai jendela tak lagi terbuka
pintu bilik tak sudi menganga

pengap siang teranja-anja

tak menjalar ke lantai kamar
tak membakar rindu pada
hujan yang ditunggu
..
esok langit kan kukecup
dari dedaun yang mengembun
di taman aneka puspa
lagi berbunga menunggu kumbang tiba


19 Februari 2014
Makrifat

suka berkata dengan ayat
suka menasihat dengan tobat

tapi tak banyak berbuat
tapi tak pula bermanfaat

akhirnya berkhianat

Sedikit ayat banyak berbuat
Agama jadi kuat

Negara bermartabat
Bangsa pun berdaulat
Ibadah pilihan selamat



1 Februari 2014


Angela

sempat kau bertanya
pada hujan yang tiba tiba turun seketika
siapa pemilik bulan di atas sana ?
" enam lelaki yang bermain leng
di pos perempatan itu, " desah
ranting tua pohon mangga yang jatuh
tepat di samping mereka

...
malam ini, aku menulis itu

ketika hujan mulai reda
kopi hitam hangat sudah di atas meja
...

selamat malam Angela


14 Januari 2014


Selamat Pagi Puisi

lingkar lingkar ini seperti mengerti
sadel menarinari
melaju ke depan
membawa beban
ringan terasa badan

menyusuri sepi jalan
mengurai kabut putih menawan
berpelukan dingin tubuh yang menggairahkan

lampulampu jalan
masih bersinar temaram
embun hinggap di sudut dedaunan
peluh mulai membasah rerumputan jalan
pohon-pohon lalu berlarian
mengejar semua harapan

pagi pun seperti mengerti
pagi pun seperti memahami
pagi pun seperti memberi
pagi pun seperti menjadi
pagi pun lalu mengilhami
...
puisi ini untuk selamat pagi


14 Januari 2014
Selamat Pagi Puisi

lingkar lingkar ini seperti mengerti
sadel menarinari
melaju ke depan
membawa beban
ringan terasa badan

menyusuri sepi jalan
mengurai kabut putih menawan
berpelukan dingin tubuh yang menggairahkan

lampulampu jalan
masih bersinar temaram
embun hinggap di sudut dedaunan
peluh mulai membasah rerumputan jalan
pohon-pohon lalu berlarian
mengejar semua harapan

pagi pun seperti mengerti
pagi pun seperti memahami
pagi pun seperti memberi
pagi pun seperti menjadi
pagi pun lalu mengilhami
...
puisi ini untuk selamat pagi



asrama kesrem, binjai 14 Januari 2014






Ula Kam Ngandong *)

Biarlah Sinabung menangis
dari perutmu ibu
alam menyusuri diri
...
Tapi jangan biarkan tangis nande ') hilang sayup lama tak terdengar
di barak pengungsian itu
anak-anak diam beku dalam debu
Jangan biarkan rindu Bapa lawes ku juma ")hilang

tak lagi berharap
kol, sawi, tomat dan jeruk akan tumbuh
ladang-ladang kering kerontang ditutup lahar membakar

Jangan biarkan ratusan hewan kehilangan akar dan pohon-pohon
karena hidup tak pernah kita beri makna rantai satwa dalam doa
dalam kasih
setiap kita menemui-Nya

selalu berulang kehancuran
selalu kita lalui seperti tak terjadi apa-apa
sampai kita tak saling sapa
sampai kita tak mendengar
masih ada suara
masih ada yang meronta
...
Tetapi,
Bukan tangis darah yang kau tunggu-tunggu, Tuan
...

catatan
*) Jangan kau menangis
' ) ibu
" ) bapak pergi ke ladang


12 Januari 2014
jalan sepi puisi

dari tubuhku engkau menulis puisi
puisi yang lelaki
puisi (yang mungkin kau anggap) diksi sejati

dari tubuhku engkau menulis
puisi
puisi yang sepi
puisi (yang terlanjur kau anggap) seraut elegi


bahkan...
dari tubuhku engkau ingin
melukis hati jadi puisi
puisi yang berjanji
puisi (yang tak selera buat kau
maki) mati puisi tak berisi

sudahilah...
semua hasrat yang menggebu- gebu
ambisi puisi dari tubuhku
sebab (bukan kutaktahu) kau telah mencederai rasa kata
kau telah melukai tanganmu
yang mulai tak berdarah
kau telah melukis langit yang bernanah
tanpa warna tanpa makna


30 Desember 2013
Melati di Hati
[kelahiran pemilik janji]

kulihat melati itu
mengelopak
menebar wangi semerbak
walau cuma dua tangkai
di taman nan sepetak

pagi tadi
ia mekar tanpa matahari
mengembang tanpa halimun
walau embun menjuntai

di kakikaki tangkai dedaun

setelah dini
kumandang senandung pujapuji
gaung melantun ke langit
tanpa cahaya bulan
tanpa kemerlap bintang

pun malam eloklah
membiar diri didendang angin
dingin menyelimut tubuh bumi
menunggu datang pagi bawa melati
mengelopak di taman sepetak

siapa yang hendak
merawat wangi semerbak?
tak seperti dipetik
dipajang dalam rangkai
puspa sehari pelaminan
tak seumpama iseng dipetik
tangan kekar tak simpatik
buat dipasang dalam jambangan
 

Medan
25 Desember 2013



Embun Menepi

langit pagi sembunyi
dalam selaput kabut
jalan setapak terasa dingin
roda depan tertancap
di pecahan cadas
Tersengalsengal nafas

semangat lelaki
menjemput rindu di ujung
jalan itu

terus memburu
sebelum matahari jatuh
di bubungan atap rumah kayu

lelaki di jalan sepi
terus mendaki
setapak demi setapak
jejakjejak sepeda tak bertepi
terus mengatur denyut nadi
sebelum matahari
jatuh di pucukpucuk jati 

namutrasi, 15 Des. 2013


Bunga Mayang

ia tidak lagi menanti
sampan itu singgah di dermaga

sebab esok jalan setapak
disusuri dengan sepeda

rindu pada gadis seberang
telah berulang
menunggu angin datang
gelombang pecah di karang


14 Desember 2013
Yang kucatat
 Tentang Pak Tua


semakin tak yakin aku dengan nama.
kata orang-orang seberang
dulunya ia penghulu kata
bahasanya mendunia
kelakuannya bijaksana
kecerdasannya terdengar
kemana-mana

kini ia telah tua
semua kata-kata dijadikannya senjata

semua bahasa dididiknya
jadi bala tentara
segala kebijaksanaannya
jadi benteng kuasa
seluruh kecerdasannya
melekat pada dayang-dayang istana

lagi-lagi dia lupa
segala itu bukan lagi dirinya
segala nama akan segera sirna
semua bahasa meracun
setiap tanda
semua kata jadi berbisa
ketika ia berbicara
untuk atas nama budi bahasa


GM, 13, Desember 2013


menolak

sekali pagi langit tak tampak
padahal awan luput mengarak

mungkin
sedang menulis sajak
memilih diksi
untuk mengucapkan: Tidak!!!



11 desember 2013
ya...mengapa?

walau kudengar dari tetangga
masih ada kelakuan
yang mengusik rasa
atas nama kekuasaan
kegembiraan yang mereka punya
dari negeri yang setengah hati
mengaku berbhinneka



bulan menyemangati
saudara-saudara
yang berbeda
di taman aneka nusantara, 6 desember 2013
kuingat kau embun

tubuhmu basah
nyelinap dalam lensa mata
sembunyi di ketiak dedaun
kukulum lembut
bibir terasa getar
pagiku mekar di taman sekar 



gatsu, simpang asrama-gagakhitam
6 desember 2013
Lukisan masa

seperti hidup dalam angan
di taman pengharapan
kadang larut dalam buaian kehidupan
kadang surut di sudut
ruang keyakinan
sesaat ia berlari kencang
ada kala ia terduduk kelelahan
masa berkejaran terus

dan terus dalam pikiran
membuncah pada pengulangan
setelah kelahiran, kehidupan lalu kematian
perjalanan pun terhenti
di pusaran pesona keindahan
dalam ruang labirin

demi masa
dari setiap jejak yang
menembus jarak:
kau-aku-dia
dari setiap langkah yang
menembus batas:
nama-raga-rasa-suasana
ada tiada ada tiada
yang tampak tak berhingga


04122013
Pojok 
Kantin Fib
surat seorang anak
dari masa depan

...
buat ibu yang memerdekakan
anak dengan kasih sepanjang jalan
tak henti menyeru kebajikan
dengan kearifan
tak henti menyuarakan cinta buat kemanusiaan
menjaga taman dengan sayang

tanpa membedakan

Happy Mother Day

2 desember 2013