alunan kicau kasuari merona warna petang
ditingkap
rangkai desah dedaunan
di pucuk-pucuk dahan
ada sedikit waktu ternanti
menyapa senja yang kian mendekat
dengan wajah yang merah temaram
kala itu kutemui petang yang bahagia
dengan sajian gurau yang bersenda
prihal esok pagi
tempat menyimpan cita
tunaikan asa tuk meraih cita
dengan sesungguh tanpa angkuh dan sempit
walau bagaikan padi, yang rimbun makin berisi
tetap merunduk , tau diri
terus mengalir dalam jiwa yang tumbuh
yang dibenihi santun etika
di bibir beranda peradaban
lalu
terdengar lenting dawai
menyertai kicau kasuari dan desah dedaunan
mengalun merdu
teriring salam
pada malam tuk berbekal berbagai rencana
mencari semangkuk kata
dan sesuap angka
yang kan jadikan makna mengalir ke muara
kehidupan
itukah
aku tatkala
ramai memecah kesunyian
pada gurauan senja
by : zulkarnain siregar
ditingkap
rangkai desah dedaunan
di pucuk-pucuk dahan
ada sedikit waktu ternanti
menyapa senja yang kian mendekat
dengan wajah yang merah temaram
kala itu kutemui petang yang bahagia
dengan sajian gurau yang bersenda
prihal esok pagi
tempat menyimpan cita
tunaikan asa tuk meraih cita
dengan sesungguh tanpa angkuh dan sempit
walau bagaikan padi, yang rimbun makin berisi
tetap merunduk , tau diri
terus mengalir dalam jiwa yang tumbuh
yang dibenihi santun etika
di bibir beranda peradaban
lalu
terdengar lenting dawai
menyertai kicau kasuari dan desah dedaunan
mengalun merdu
teriring salam
pada malam tuk berbekal berbagai rencana
mencari semangkuk kata
dan sesuap angka
yang kan jadikan makna mengalir ke muara
kehidupan
itukah
aku tatkala
ramai memecah kesunyian
pada gurauan senja
by : zulkarnain siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar