lampu peron t'lah lama padam
menebar kelam
dan menyimpan tempat ini
dalam bingkai dingin dan bau anyir
malam-malam merayap ke kuku kakiku
hingga ubun-ubun
memecah telinga dan ruang sadar
mencengkeram nyali
aku begitu larut
dalam ruang yang entah apa
begitu tercekam
dalam makna yang entah siapa
banyak kata yang pernah kuingat
ribuan angka yang kuhitung
tapi...
memuakkan selalu
hidup ternyata hanya pengulangan
dan tak lebih dari imitasi
cinta adalah gombal
yang dihargai sepicis,
buat apa?
di kanan kiri lidah entah siapa menjulur
serapah sumpah
lidah entah apa berdarah
mengumbar mangsa
menabur fitnah menebar benci
cintah entah apa?
aku dirampok dendam
di tempat ini
stasiun yang hampir sirna dalam ingatanku
di sini hatiku disembelih oleh keakuan
dicuka pembenaran
pada harga-harga keduniaan
pada materi kebendaan
pada akal kebenaran tanpa jiwa
entah apa, aku muak dengan diriku
medio agustus 2000
zulkarnain siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar