sepatu zaman
yang membuka jalan...
tak lelah ia menguliti hari menempuh aspal , batu cadas , cari pagi yang rupa hijau menawan
hingga malam kelam tak berembulan . dari langkah kaki kanan ke langkah yang tak terhitung hingga kapan pulang tanpa hati yang rawan
langit mengucur hujan, tapak tetap berjalan terik membakar badan lalu menyalin dalam kerinduan
hingga debu-debu melekat jadi buram tak ia pedulikan
yang membawa jalan...
tak pula ia menghitung langkah seberapa jauh ke depan
lalu menoleh lagi ke belakang mengulangulang jejak-jejak
yang pernah ia sembunyikan untuk memakna tanda-tanda kehidupan
setiap pagi datang kakikaki sang tuan ia sematkan tiada cedera
dari onak , terik dan deras hujan dari benturan ruang tak beraturan
menulis jejak setiap perjalanan dengan tinta debu yang berlepotan
yang menanda jalan...
sepatu tua warna hitam walau buram karena debu perjalanan
engkau tak hilang sebab zaman yang membawa sang tuan
dengan segala angan dari setiap catatan perjalanan
yang tak lekang di perjalanan...
lentera bias jingga
buat : Amang Parhuta Tinggi
pembuka cakrawala pencerahan
dari catatan perjalanan
yang tak seberapa angan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar