Minggu, 21 Juli 2013


jingga yang bercerita


senja telah menambat sauh
di kaki bukit
kisah siang seperti akan usai
di batas langit dan tasik
pun sebatang pohon
menjaga malam dari riuhnya gelombang
menjaga malam dalam nafas sampansampan
yang tertambat di pinggiran
rindu lalu diraut dalam tarian

jingga merepih di dahan dan dedaunan
matahari seperti bidadari kembali ke pelukan alam
bukit dan tasik tak ingin melepas petang
dalam kemarau jiwa
yang tersisa setelah siang matahari
mengajarkan seisi alam dalam doa dan kerja
atas nama kehidupan, lalu...
bukit dan tasik seperti ingin bergamit tangan
dalam ranjang di ruang tidur yang penuh hasrat
rindu yang tak terkatakan

sampansampan lalu melarung di tengah gelombang
yang menyuara dalam nyanyian malam
dan desir angin mencumbu setiap ranting pohon
irama gemericik tasik dalam melodi rumba purba
sepertinya daundaun pun ingin menjadi biduan
di tengah pergantian siang dan malam

lentera langit jingga
21 Juli 2013
senandung tasik

Tidak ada komentar: