menulis langit
June 20, 2013 at 8:08pm
Buat : Kawan Zul (Zulham), Loper Koran di Kampus USU
32 tahun bergulat loper bersama sepeda botot
berkalikali tuan ini negeri berganti
mengulang janji untuk yang ini:
esok hidup lebih pasti
dari hari-hari yang dilalui
tapi ia tak pernah menanti
dan tak ingin mengerti
sebab hidup bukan mimpi
sebab setiap mulut ingin diisi
dari kursi yang tinggi
berita-berita dikemas setiap pagi
pembangunan berhasil di sanasini
gedunggedung menjulang tinggi
bukti kemiskinan teratasi
tapi, ia harus mencari sesuap nasi
di tengah hurahura korupsi
kadang huruhara demonstrasi
membawa berita setiap pagi
buat dibaca kaum akademisi
ia lelaki kota ini
berkacamata tebal selalu bertopi
tak bergeming dengan janjijanji
beritaberita yang ia bawa setiap pagi
kabar sukses negeri ini
mahasiswa ikon komoditi
hingga kampus jadi pusat industri
ia terus mencari sesuap nasi
sebab anak bini telah menanti
koran terjual perut terisi
ia bukan lelaki sekolah tinggi
tahu isi kepala pemimpin negeri
dengan segala taktik dan strategi
duduk di kursi tinggi bergengsi
mau dibawa kemana ini negeri
ia sadar sepenuh hati
setiap pagi korankoran telah menanti
untuk diantar sebelum sarapan pagi
mengayuh sepeda melawan matahari
ia memang bukan lelaki terbuat dari besi
hidup meloper satu generasi
negeri sukses tak pernah ia cecapi
sebab keringat dan daki
setiap hari untuk penuhi janji
kulit hitam terbakar matahari
tak pernah membuatnya harus menagih bukti
dan tak ingin mengerti apa isi
beritaberita yang ia bawa setiap pagi
walau janji mainan ilusi tak ubah nasib ini
oleh : Lentera Kasih Jiwa
sebuah penghargaan buat kesetiaan pada hidup
janji seorang lelaki loper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar