Kasih-Nya (2)
sepatu buruk itu
ia jejal dalam rak tak seberapa
memanggulnya keliling kampung
pada pundak lelaki tanggung
seperti niat tak mengurung
walau langit di atas mendung
dari sol, tapaktapak pun sarung
ia mengenal kasih Yang Agung
lewat tangan orang yang datang
sekadar memberi tanda
esok masih ada nubuat peruntung
sekadar memberi tanda
badan nan tahu diuntung
ia tak pernah bertanya
pada siapa nasib harus ditampung
pada apa harihari harus dijunjung
hidup tak larut dalam buntung
tapi harus dikerjakan jadi tarung
agar hati tak limbung
sepatusepatu buruk itu
selalu jadi ilham
buat ia berjalan dengan segala harapan
buat ia menyulam setiap benangbenang
jadi senarai jahitan
buat menentramkan apa yang sesungguhnya
ia paham tentang kasih tak selalu terhitung
yang datang lewat pesan yang Ia dengung
mengapa harus murung
pada nasib yang kurang beruntung
mengapa harus bingung
pada takdir yang memalung
sedang waktu tak pernah mengurung
walau nyanyian kidung seperti menyanjung
lentera langit jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar