hm... tuih
buatmu : mata dan telinga
kupetik nada minor
mengiring alun sajak
menghentakhentak
membakar dada
tetiran dan pemimpi
siang bolong hingga senja
seorang janda
bercerita tentang
kuli tani yang papa
tak punya sepetak tanah
menumpang di setiap musholla
tak dibayar hingga kering
keringat di dada
ini kata yang tak berkiaskias
tak pelak pula lugas
tapi..
gemuruh dada menikam langit
agar dunia membuka mata
pencuri nyata adalah kalian pemilik kuasa
sajak pendosa
dan cecunguk tuan tanah
merampok suara-suara
hingga ke dusun-dusun
jendela dunia
orangorang gelap
merayap
membekap
sayup suara hilang dicerna lapar seketika
kupetik nada minor
walau tanpa sajak para pendosa
tanpa membakar dada
sejak tanah ini raib
tak bertuan ....
sejak negeri ini centang perenang
siapa kuat dia mengekang
langit mulai menetas hujan
kelak ia menjadi ludah
dan lidahlidah berseliweran
jadi tugu persembahan
di papanpapan iklan
wajah penyamun disangka pahlawan
kupetik nada minor
sebab telinga tak lagi jaga
sebab suara tak jelas apa
ludah ke langit terkena muka
menjilat ludah itu soal biasa
lentera bias jingga
7 hb juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar