satu dawai
ingin kupetik
satu saja dawai dari gitarmu
untuk mengisi malam
yang kau sebut malam panjang
walau tarawih selang berselang
ingin kupetik
sekuntum bunga sedap malam
yang kau tanam dikitar halaman depan
buat kusemat di ujung nada
yang mengisi sisa malam
bulan hampir terbenam
ingin kupetik
satu kutipan dari puisi renungan
yang kau salin dekat jambangan
ketika malam hendak beranjak
dari kebisingan kelam
yang menghempang
hatimu jadi pualam
biarlah dawai
biarlah bunga sedap malam
biarlah puisi renungan
memainkan irama
di pentas suara malam
tak terikat rima tak terikat pesan
tapi yang ini kita masih bertatapan
walau janji cuma rekaan
betapa malam bukan untuk bergumam
katakata berseliweran
tak bertanda buat langit yang diam
tak bermakna pada bulan yang akan tenggelam
di tengah kabut hitam jendela pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar