sebelum senja menjingga
kutuliskan sajak ini
pada tissu lila yang kauselip
di saku bajuku kemarin
ketika titik-titik bening
mulai mengalir hangat di pipimu
ungkapkan risau kerinduan
ungkapkan luka kegalauan
yang meronta setiap waktu
sejak rupa terbelah dari jiwa
lalu sebait asa menyerta pada kata
bawalah sajak ke dalam malam-malammu
yang tersusun dari bingkai kerapuhan
dalam kelam yang sibuk memabukkan
setiap pori-pori terus menguak kelopak jiwa
hingga setiap hitungan gemerlap lampu jalanan
dan hidup yang kaujejal dalam sekejap ilusi
mengisi sisi yang tak lagi perlu kautangisi
sebelum pagi berubah terngiang janji
pergilah malam merengkuh peluh
mengurung ragu jadi batu
setiap waktu adalah bisu
ny : lentera bias jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar