malam menorehkan cahaya
kecil terselip di celah atap tua
ke ruang 2 x 3 pengap asap
tiang-tiang tirus membayang
seperti garis lurus menancap
lelap mencari lingga yoni dari
tubuh malam yang membilur
titik cahaya jatuh di antara
dua dada lelaki dan wanita
yang mengayuh biduk renta
dan menyulam malam dengan
benang desah pada irama
kelelawar menyambar suar
bulan lalu berjingkat dekat
malam terus berpeluh lepuh
symphony no 9 menyelinap
dari celah jendela tetangga
kadang sayup dibawa angin
dan dinginnya malam, redup
ranting pohon diam sesayup
refrein yang sedikit rasa riuh
yang disambut rit melankolis
bulan malam ini seperti pergi
melupakan janji seraut hati
ia sembunyi di pucuk-pucuk
mahoni lalu bersulang hingga
pagi hingar bingar para lelaki
membuka hari tanpa pekerti
yang muluk namun tetap dihati
by lentera bias jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar