Sabtu, 17 April 2010

perjalanan

di paruh malam ini akan kutuliskan sajak buatmu
tentang esok yang bermakna dan ceria

andaikan telah kau lalui semua sisi kelabu hari yang lalu
lupakan gelisah yang merayu cumbu
di jendela kalbu

Ungkapkan semua isi hati pada sepinya malam
walau ada rembulan dan tak seberapa bintang
rindukan angin agar tersiar ke seluruh negeri
merentang kabar lahirkan kehidupan hakiki

ketika sedang kutuliskan sajak ini, ada hal yang baru kumengerti
bahwa begitu panjang jalan yang kau tempuh,
begitu belukar semak yang kau rambah
begitu berduri setiap daun yang kau sentuh
tapi, tetap saja tangan angkuh
ingin mencampakkan
nurani hakiki mu
dalam keranjang masa lalu.

lalu, ketika sajak ini kan usai, ada yang ku tak mengerti
begitu pualamkah hati itu
dalam bejana duka yang penuh luka

yang kutau
kau bukanlah pualam
tapi segumpal daging
yang ada pada manusia.........juga biasa
yang bisa membenci, merindu, mencaci
dan apa saja...

lalu, pergilah ke samudera luas
bersama angin yang mengabar lahirkan kehidupan

carilah diri yang hilang hampir tak berjejak
dalam perjalanan riwayat
pada akte kehidupan

lupakan masa itu,
mari susuri perjalanan
yang masih panjang
lewat catatan yang tersimpan
di saku bajumu


by: zulkarnain siregar
18 april 2010. 01.00 dini hari

Tidak ada komentar: