Selasa, 13 April 2010

Ada Kecipak Air yang Bersenandung Menyapa Anak-anak yang Bertelanjang Kaki

Kugenggam tanganmu di susur pasir itu
Sambil menatap laut lepas yang tak berbatas
Ada gemuruh ombak menderu dalam dada
Yang tak henti tatkala waktu larut
Bersama lajunya biduk nelayan

Kadang lalu itu begitu cepat,
hingga usia pun tiba
Bahwa ada gurau yang yang tak sempat
Menghias sua,
dalam jejak lebih dua dasawarsa
Hasrat panggilkan imaji mengembara mencari waktu
Yang lama telah ber lalu
Tersembunyi dalam buku saku itu

sepertinya
Bukan karena masa yang tersia-sia
Tapi
Ada suasana jiwa yang tak menentu
menjejak untuk coba bermakna
Pada perjalanan yang terhenti seketika


Kemudian...
Ada kecipak air yang bersenandung
menyapa
Anak-anak yang bertelanjang kaki
Asik bermain dengan alunan sendalu,
sembari
Mencari hati pada laut yang berjejak
Dengan bintang , kerang dan kepah
Di sepanjang pasir itu

Lalu,
Rimbunan daun ketapang
Tersenyum riang
Menyejuk jiwa dalam dekapan angin
yang membelai helai-helai rantingnya

menepi lah rindu ,
menepi..
sebab kau telah
membuat bakau menjadi tangguh
menjaga laut dari amarah
pada pantai

mari kita laju perjalanan yang terhenti

bukan dari rindu
atau gemuruh laut
tapi dari kecipak air yang bersenandung
menyapa
anak-anak yang bertelanjang kaki
asik bermain dengan alunan sendalu
bersama bintang, kerang dan kepah
di sepanjang pasir itu

lajulah menuju dermaga
bukan untuk bersinggah


medan 14 april 2010
by :Zulkarnain Siregar

Tidak ada komentar: