aku jadi teringat dengan cerita nan lalu
ketika engkau berteduh pada sebatang waru
yang dahannya menjulai, tempatmu berpangku
tatkala menanti lajunya waktu bersama perahu
di ujung waktu
ada bilur yang membaku dari garis kening itu
isyarat pertanda ragu dalam menapak waktu
bersama angin lalu yang mengharu biru kalbu
jadikan bahu tak mampu menumpu episode kelabu
din....jangan kau rangkai simphoni rindu
lewat sajak unggu yang membekuk kalbu
tuk jadikan ragu pada pesta poranya sendu
lantun lagu merdu di buku saku untuk maju
tantang cerita lalu yang meringkih di kayu
tak berjejak, lapuk, lalu malu pada bayu
masih ada buku terbaru untuk menulis lagu
tentang harapan kalbu menunggu waktu
namun bukan ragu yang menuntun laju
jadikan tubuh kaku lalu hidup tak bermutu
Hidup cuma sekali waktu sesudah itu batu
by : Zulkarnain Siregar
23 April 2010 13.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar