tiada luput hirau aku
kesah benak menghentak seluruh ragu
tak jua berlalu seperti pusaran ombak
memicu pacu gelombang rindu yang membahana
di setiap penjuru mata yang tampak merona luka
begitu ingin mengirim kata dari celah-celah jendela
dalam seutas rasa nan gulana, berkecai-kecai rupa
di setiap masa hasrat tuk menetap pula
seolah perangai raga berseloka
pada setiap lidah gramatika
pada kembara tatabicara
entah bagaimana?
sejumput asa pun cuma menganga
apa tak jua menyapa pabila makna
tak lagi dipercaya, tersuruk di kolong-kolong
jiran tetangga yang selalu dilanda duka nestapa
terlupa dari semua syak dan suaka.
mengapa hendak berkata
bila rasa tak terperi
dikandung bahasa
yang meratap
luka setiap
kata
biar kata arungi samudera
pergi tinggalkan dermaga
yang menambat setiap mana
di pancang penyangga tanpa rona
cecar asin laut jadi lanun meradang
ombak yang berkecai-kecai
oleh : Zulkarnain Siregar
lalu kata tersayat luka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar