bayang-bayang bulan jatuh
di atas cawan kristal, tenggelam
entah mengapa lalu ada malam
malam bertengger di pucuk tiang
lentera sambil geliat tubuh memuja
muja liku lekuk paras merona warna
bening sisa hujan yang menetes
dari dahan flamboyant di sepanjang
jalan kota saat siang tak sempat
hampiri petang mengulang
waktu untuk berdiang
walau setengah gulita
malam tetap mengintip
raut luka dari sisir jendela
kamar-kamar tempat bayang
bayang bulan jatuh di atas cawan kristal
dingin pun mulai menjalar
di sepanjang trotoar
ada percik lembayung
menggurat bibir cawan
dalam gelut bulan bugil
sunyi kerut gemintang
yang hilang menjalang
di telan gulita malam
kini
tinggal sepercik awan
jatuh dalam sebaris hujan
penuhi cawan
by : Zulkarnain Siregar
teman pengisi malam depan cawan berisi pualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar