jika aku kalam
ingin kucumbu setiap rayu
bintang yang mengintip
puan di balik awan
agar tangismu
mengalir jadi hujan
tinggalkan malam
tak berbulan
jika aku kalam
ingin kupeluk sang rembulan
hingga ke dalam dalam malam
agar lahirkan sajak-sajak
tak bernyawa dendam
lalu kulukis pada batu pualam
juga caya malam biar datang
penuhi jutaan angan
jadi surat rayuan
yang kau simpan
dalam setiap helai rambutmu
yang digerbang panjang
ada gelisah rupa akan kata
lalu dirubuh begitu parah
oleh para penenung tahta
tutupi lekuk-lekuk paras
wangi dan indah bibirmu
tatkala melukis setiap raut bening
yang lalu aliri sungai-sungai tepian
makna ke muara rasa, bentangkan
laut dalam gulita gulana jadi samudera
kata-kata
kemarau pun datang dari padang tandus
campakkan lidah angin yang terasa pedar
dingin kelu nanar mengayun-ayun pancang
sisi-sisi layar derak-derak, lalu rubuhkan kata
hingga musnah seumpama biduk meretak
pancang patah, layar pecah lautpun memuntah
antarkan rasa asin pada dinding-dinding legam
yang memecah gelombang tinggal pantai kalam
mencari malam hilang diterjang karam
by : zulkarnain siregar
geming malam seraut derida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar