siang itu tak seperti biasa,
sepenggal matahari tepat di atas kepala
sebelum azan menyapa umat berhimpun pada-Nya
kau hadir merona asa pada 15 Syawal di tahun apa adanya
Suara tangismu pertama tak pernah kudengar,
di tengah suasana rindu mereka jiwa yang nanar
sepertinya ada kecamuk rasa bahagia dan gusar
tatkala kutandai restuku kau hadir lalui jalan caesar
12.15 tepat siang itu kau menjadi bahagian hidupku,
yang kutau dari suster Clara yang merawat ibumu
di ruang kedap udara yang bernama icu
lalu'''
hari-hari bahagia bersama tangismu yang menginspirasi
asaku dalam dirimu
hari hari bahagia bersama tingkahmu yang menginspirasi
cita dan cintaku dalam dirimu
hari-hari bahagia bersama rajukmu yang menginspirasi
idealismeku dalam dirimu
hari-hari bahagia bersama amarahmu yang menginspirasi
tanggung jawabku dalam dirimu
hari-hari bahagia bersama tekunmu yang menginspirasi
kecerdasanku dalam dirimu
hari-hari pun terus berlalu, hingga kuingat 20 tahun
sudah usiamu, anakku
tapi, ini negerimu masih begini-begini
belum juga bergerak menjadi begitu itu
lalu ada sepenggal gusar........
dimana kutitipkan sisa usia mudamu nanti
kalau kau tetap jadi kuli di negeri tak berdikari ini
yang selalu membuat perjuangan melawan nurani
menjadi jatidiri setiap hati di persada pertiwi.
Kuingat 20 tahun lalu
masih begini-begini
anakku
By: Zulkarnain Siregar
09 Mei 2010 : 4 my daughter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar