lelaki di pentas Maxi
ya, dia... lelaki ini
membacakan puisi
dari tubuh pagi
menguap wangi-wangi
nafas dalam larik semesta hari
tak hilang karena api
tak remuk karena janji
tak retak kartena besi
langit menjadi saksi
setiap kata adalah hati
laut adalah janji
setiap tetes menjadi imaji
di pentas maxi
lalu memecah jadi bunyi
di bumi, walau sunyi
menjadi sahabat sejati
dia lelaki
yang menyulam bunyi
jadi berarti
mendendang hati
jadi larik-larik puisi
ketika kembang mulai tak mewangi
sunyi menyimpan arti
buat penyair dan musisi
buat pejalan kaki dan penari
buat lelaki yang menyalin tradisi
jadi raga-wacana-suara tetap harmoni
ya, dia... lelaki ini
membacakan puisi
dari tubuh pagi
menguap wangi-wangi
nafas dalam larik semesta hari
tak hilang karena api
tak remuk karena janji
tak retak kartena besi
langit menjadi saksi
setiap kata adalah hati
laut adalah janji
setiap tetes menjadi imaji
di pentas maxi
lalu memecah jadi bunyi
di bumi, walau sunyi
menjadi sahabat sejati
dia lelaki
yang menyulam bunyi
jadi berarti
mendendang hati
jadi larik-larik puisi
ketika kembang mulai tak mewangi
sunyi menyimpan arti
buat penyair dan musisi
buat pejalan kaki dan penari
buat lelaki yang menyalin tradisi
jadi raga-wacana-suara tetap harmoni
lentera bias jingga
empatmeiduaributigabelas
just 4 mja nashir. kawan sejati pekalongan
empatmeiduaributigabelas
just 4 mja nashir. kawan sejati pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar