Boleh aku terbayang
dengan rautmu, abang?
"..dalam sebagian pikirku
ada kau, yang selalu
mengembara dari otak kiri ,
tengah hingga ke kanan.
dan menyuruh aku melihat
dalam tekun yang kau semai
di oasis itu.."
Boleh aku terkenang
dengan budimu, abang?
"..dari sebagian rasaku
ada larik-larik puisimu
yang menghentak-hentak
nyaliku, walau itu terangkai
kau jalin lalu menyuruh aku
mendengar kelembutan diksi
yang terjaga. tak mabuk
di telan aneka tabularasa.."
Boleh aku tersanjung
dengan bahasamu, abang?
"..dalam jatidiriku, kau ajar
aku kembali ke asal leluhur
yang menjaga rumah agar
tak berganti penghuni.tak
mengganti musim walau
angin barat deru-menderu
lewat segala cahaya indera
kuingat sekali pesanmu itu.."
hari ini,
usai aku terima pesan dari sms itu
hal kepergianmu yang kau sebut
telah berulang kali dalam Mayatku
kubaca Si Oto Na Bisuk
aku teringat dengan tak menghitung-hitung
lembaran uban di kepalamu. senja susut , waktu mengkerut.
Kau sendawa ketika lapar, dan lapar ketika kenyang
jadi saksi duka cita anak negerimu
@In Memorium
sajak buat : Si Oto Na Bisuk (Alm. Abang Z. Pangaduan Lubis)
oleh : zulkarnain siregar
setelah tadi 13.30 Rabu 19 Januari Tahun ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar