terasa harum melati yang tumbuh di bawah saga merah
nyelinap lewat sisir jendela kamar tempat kita memagut
bulan malam yang tinggal secuil menjelang dinihari tadi.
ada sisa peluh yang basahi setiap senta jendela ketika
pagi menyapa rupamu yang cerah dari perjalanan usia
tiada cela dan derita pun menyisakan suka juga bahagia
kadang aku tertanya pada setiap kuntum yang kunjung
tiba dalam semusim di depan rumah tanpa aneka warna
" masihkah malam-malam berpeluh dan basahi setiap raga
pada bulan secuil menjelang dinihari. penuhi rasa hampa
kamar tempat kisah dijalin bukan karena birahi kata-kata
atau pesona tubuh yang menggoda setiap jengkal naluri
peka. entah mengapa lalu tunduk pada fikir sesat semata"
oh...malam tak selalu durjana, malam tak selalu lahirkan sengketa
pada batin apalagi kata, kecuali kelakuan yang picu angkara murka
lalu dikemas basa-basi dalam sekadar cerita pengisi lakon sandiwara
ya..bohong selalu dibeli dengan tipu lalu dijual dengan segenap dusta
oh...malam tak selalu durjana, malam tak selalu lahirkan sengketa
sebab cuma kita tak hirau pada kata yang suka dicakapkan sejak semula
by : zulkarnain siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar