p u n
by Lentera Bias Jingga (Notes) on Tuesday, April 23, 2013 at 12:42am
pun malam telentang
sepanjang jalan
langit merah
tak pernah lekang
cahaya rembulan
temaram di balik gaun awan
lelaki tak berparas
keras menyabit sangkur di trotoar
menikam pada langit
yang diam di atas tiang-tiang keangkuhan
pun malam semakin berang
jalan-jalan lengang
bintang kemerlap
seperti ingin pulang
perempuan dengan dahi birat
menghunus pedang
merobek-robek mulut malam
yang mengumbar kemiskinan tanpa kesungguhan
hanyut ke laut tanpa turut
di bawa ombak yang berpasangsurut
pun apa yang ingin dipuisikan
bila kata-kata telah hilang dari makna jeda
lentera bias jingga
menerang pesan yang terjaga
sepanjang jalan
langit merah
tak pernah lekang
cahaya rembulan
temaram di balik gaun awan
lelaki tak berparas
keras menyabit sangkur di trotoar
menikam pada langit
yang diam di atas tiang-tiang keangkuhan
pun malam semakin berang
jalan-jalan lengang
bintang kemerlap
seperti ingin pulang
perempuan dengan dahi birat
menghunus pedang
merobek-robek mulut malam
yang mengumbar kemiskinan tanpa kesungguhan
hanyut ke laut tanpa turut
di bawa ombak yang berpasangsurut
pun apa yang ingin dipuisikan
bila kata-kata telah hilang dari makna jeda
lentera bias jingga
menerang pesan yang terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar