coba lihat ke langit
ada bulan tambun
tak berpinggang
memancar cahaya
serambi para pejalan
di sepinya terotoar
tanpa penghuni
siang kata-kata
menjadi usang
bulan tambun diurut sajak
cahaya merangkak
mengitari tubuh malam
tertimpah bebatuan
dan gemericik air
sungai kecil mengalir
pun lumut-lumut ganggang
menempal pada rerumput
dibawa hanyut jadi denyut
sepanjang waktu
aku melongok ke jendela
lelaki setengah baya
ada di depan sana
bersiul lagak
di hadapan belia
perjaka wanita tua muda
musik dimainkan badan bergoyang
dalam irama dondang melayu riang
angin datang , pohon-pohon tumbang
melihat bulan tambun berpetualang
lelaki setengah baya
tengah bertelanjang dada
di bawah sinar bulan tambun
hampir tertutup awan hitam merona
siapa terkenang bulan tambun
jatuh tepat di ujung pematang
lelaki pulang hujan pun datang
basahi gang dari jalan pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar