Minggu, 24 Oktober 2010

sang pengail

by Zulkarnain Siregar on Monday, October 25, 2010 at 10:13am

ada tekun yang ditabur

dalam setiap umpan dan

sepotong asa nantikan

tiba melongok riak muka

air dan gemericik kail-kali

pada pinggiran rumpun aur

di sepanjang hulu wampu

yang sejuk dan menghijau

tenang dalam wajah kali ini

lalu cahaya mentari mengintip

petang dan menebar sabar

bagai menyulam mewarna

pesona pada sutra lembut

tak berserat di setiap denyut

waktu hadiri utuh diri

pada setiap episode

renung yang panjang

detil kail yang coba kau

pahami hingga lalu lalang

kanak-kanak jurung depan

umpan yang menari-nari

oleh liku beningnya air

telah memecah seluruh

gundah kalbu yang dalam

melubuk tak berhingga

oh... kau ajari aku hidup

dari semesta sabar yang

tak terbilang. lalu padukan

seluruh waktu pada bingkai

yang bijak : "waktu adalah

air yang mengalir di kali

dan riangnya kanak jurung

menikmati aroma bening

tak terlalu keruh oleh hijaunya

lumut di bebatuan setiap

rasa"

hmm... aku lalu menyurut

dalam seluruh saku kailmu

by : zulkarnain siregar

dalam bijakmu pengail

25 oktober 2010

Tidak ada komentar: