Minggu, 17 Oktober 2010

pun hingga apa

by Zulkarnain Siregar on Sunday, October 17, 2010 at 3:14pm

masih terasa bau debu basah

seketika hujan tiba menyapa

petang tadi, hangat siang pun

perlahan beranjak menyusup

ke pori-pori hawa sisakan sua

sehari penuh penat lalu pergi

ke jemari dedaun pinus depan

rumah rona hijau-hijau penyela

mata, menyeka peluh sukma

yang tinggalkan lara pada masa

tak berhingga entah sampai apa

sayap-sayap kelelawar menyeruak

senja, langit tirus merona jingga

kala mata terpana pada flamboyan

merah luna perayu nantikan malam

hingga setiap telaga hati putih bening

yang dikelilingi puspa aneka warna

tempat kau dan aku merangkai asa

sebelum janji seia sekata jadi makna

lantas terjaga apik dan sentausa

titahkan pejalan teguh cari tanda

di setiap masa menyulam kata

kemudian ke frasa untuk legenda

pergilah bersama malam menyapa

hening yang membatu tak merayu

hati, larutkan rasa setiap jendela

kata yang terbuka hanya buatnya

by:zulkarnain siregar

saturday night.pukul 20.05

Tidak ada komentar: