malam telah mengantar aku
ke ruang sepi, tanpa jeruji
pupus raga tak memberi setitik
pun cahaya dari celah dinding hati
yang suka aku ajak untuk bergumam
mencari dirimu dalam jemari waktu
selalu tak berhingga....
lalu kureguk perlahan sepi itu
dalam cangkir detak nadi mencair
mengalir... ke setiap kujur tubuh
tiada rasa anyir yang tersisa dari
tadi siang yang terang terawang
wangi halimun malam telah merasuk
menyentuh seluruh ruang kalbu tuk
lalui meringkuh pelupuk di pucuk khusuk
lamat-lamat rindu itu tersipu-sipu malu
dalam cerita masa lalu yang penuh elu
ketika semua tahu laku itu hanya ria melulu
wandai pun sepi terus kureguk
malam-malam tak akan lagi hadir
di kerumunan senandung sendu
yang bawa mata hati jadi benci
walau pun sepi terus kureguk
siang-siang tiada lagi hadir
di kerumunan rindu ditandu
buat setiap kata membatu
lalu aku boleh cemburu pada malam
yang membawa kau ke balik itu bilik
tempat semua pesona tumbuh ranum
mewangi, lalu mekar di bawah jendela
tempat pagi menitip sinar di sela senta
tersenyumlah.........................
karena riuh kicau burung menyanyikan
pagi riang di ranting-ranting ketapang
telah merayu sepi lalu pulang berbaring
menunggu sepi malam kembali berulang
by : Zulkarnain Siregar
menutup 2 oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar