Senin, 04 Oktober 2010

dalam janji yang tak biasa

by Zulkarnain Siregar on Monday, October 4, 2010 at 4:49pm

kuhirup harummu malam yang menebar ke sela-sela jendela kamar tidur yang telah kau pasangkan gordin ungu berenda hijau warna kesukaan.lalu kau petikkan kuntum cempaka beserta helai daun mudanya di jambangan meja kecil di sudut kamar tempat kau selalu menyulam sapu tangan berwarna lembayung sembari menunggu aku ketika bulan belum meninggi.sesaat kugapai lengan lembutmu yang selalu menadah tulus menanti waktu selalu merayu untuk pergi bersama kelam yang mendendang tembang menunggu

lelap tiada begitu panjang, entah

dalam janji yang tak biasa

kepada gumamku lirih:

" oh..malam!”

detak-detik jam yang tergantung di atas kosen pintu kamar ,berisyarat dengan suara merdu memesona keheningan tubuh malam yang terbalut sutera putih, lembut nan halus, lalu ingin membisikkan asa pada setiap sisa ruang ventilasi yang membuat aku terus ingin menghirup harummu malam yang menyebar ke setiap relung hati perawan dalam bejana pualam tempat segala cahaya menepi

warna

raga

rasa

kata

mula

asal

kita

jadi

sejati

dalam

hari

hari yang

akan

terhenti

lalu bulan menitip cerita malam pada seorang aku yang tengadah mencari tuhan dalam setiap garisgaris yang terpantul lewat jambangan kaca tempat putik-putik puspa cempaka menghias kamar rupa oleh sesiapa melahirkan anak-anak kata dari desah ranjang hangat

pabila

selimut

kelam

nanti

dini

menyapa

masa

memang malam terus merona dalam harum tubuh putik-putik cempaka

by : zulkarnain siregar

bersama embun malam

lima oktober duaribu10



Tidak ada komentar: