entah mengapa ini syair
tak seperti yang lain itu
(....................) bukan lupa
meneguh janji dalam jiwa
kala ruh mengalir ke raga
ini kata telangkai masa
pernah ada awali cerita
terbayang segala rupa
garis-garis hidup dirasa
nubuat itu pewari tanda
pada riwayat terbaca
ada langkah, rezeki, temu
bukan nestapa tak ada daya
menggurat pada telapak
tangan di kiri dan kanan
pada nasib siapa saja
lalu risaukan laku budi
sungguh taklah mungkin
bisa ada rasa dan asa
menyemai tuk dapat
bergumam andai
sekalipun ada
pada mimpi
bersua denganmu
amang
pernah rindu menyertai kata
tatkala berlari di pematang,
senja masih rekah menjingga
sebelum air di hulu aliri buluh
betung hendak genangi petak
sawah sawah nan hijau
hingga ke lembah sana
masa lalu hilang begitu saja
pergi tanpa pamit tuk siapa?
biarkan malam bersanding bulan
lalu kutulis rindu pada sehelai daun
yang jatuh dari ranting akasia di ujung
jalan sebelah sana, ada cemara menanti
esok yang alpa dari hingar bingarnya kota
lalu ragukan aku bukan darahmu
agar lidahku tak kelu panggilmu
amang...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar