tak kulihat lagi merah putih di lorong-lorong itu
tegak dan berkibar menghela rindu getir di bibir
pada rupa dan rasa yang menjaga setapak jiwa
walau, tinggal cibiran yang memoles luka didada
tak kudengar lagi ada senandung erkata bedil dan
selendang sutra dari radio tetangga, sayup-sayup
membakar jiwa, menjaga patria sekujur nusantara
menghalau penjajah dan penjarah ini perut negeri
malam-malam pun begitu dingin, tak lagi hirau pada
luka tanah, luka air, luka rasa, luka jiwa pada bangsa
yang menganga tinggalkan tega di lorong-lorong itu
dan tiang-tiang tegak tanpa malu pada merah putih
merah putih mati suri, jiwa-jiwa lalu dikebiri dirundung
caci maki yang tak henti-henti, seolah ini negeri tiada
mampu berdikari, menemu diri lalu jadi negeri sejati.
kemana merah putih ? telah pergi tinggalkan ini hati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar