Minggu, 07 Agustus 2011

berharap cermin tak retak

by Zulkarnain Siregar on Sunday, August 7, 2011 at 4:05am

malam ini ia tiba-tiba

menggelora dalam dada

malam kedelapan puasa

bulan di atas sana tadarus

jam dinding pun kian mengecil

tergantung di sudut mimbar langgar

yang pernah hadir dalam nadi ingatan

lalu aku bersimpuh pada sajadah langit asa

di tengah tengah ruang hening para pewirid

kalamullah, ia penuh suka mendendang tajwid

hilir mudik irama lembut mengalun dari mulut-mulut

wangi kasturi para belia lalu berseru ingatkan aku ketika itu

tak sedikit rupa pun tampak mata-mata para pembaca ayat

lelap lalu terkantuk oleh hunian malam membalut symphoni

ramadhan menyanyikan raut demi raut dan meninggikan

ritus bacaan ayat ilahi lewat harum malam menyembul dari

bubungan rumah-rumah beratap rumbia dan lampu sentir

memecah gelap dari hulu ke hilir yang kian di ufuk-ufuk dini

ketika

jiwa bertanya pada diri

" maukah kemari me

negur hati yang dulu sempat membatu

lalu pergi menjauh dari-Mu?"

sebab petaka kepura-puraan

sebab bencana pengingkaran

bathin dalam bayang-bayang zahir

by : zulkarnain siregar

Tidak ada komentar: