sebaris headline sebuah warta
yang aku baca tanpa jeda
tentang sebuah kota
mencari calon-calon
dari berbagai muka
lalu ada tanya
untuk ..siapa ?
mengapa serta merta jadi begitu mahir
untuk membuka-buka muka
padahal cerita baru sekedar selepas
menghirup kopi, terasa lara
mengapa semua lalu jadi begitu lancar
mengukur rupa muka-muka
padahal kerja masih setengah terpaksa
karena ada hendak diduga
mengapa suka mencari siapa
tanpa memikir berbuat apa
lalu menjadi bagaimana
sebab baru sekedar cerita
selepas menghirup kopi, terasa lara
Namun..
sejenak aku tercegat pada serangkai tanya
yang bergulir selepas menghirup kopi
tempat warga biasa-biasa :
entah itu duka
atau lara
by: zulkarnain siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar