Sabtu, 19 Juni 2010

selepas menghirup kopi

sebaris headline sebuah warta
yang aku baca tanpa jeda
tentang sebuah kota
mencari calon-calon
dari berbagai muka

lalu ada tanya
untuk ..siapa ?

mengapa serta merta jadi begitu mahir
untuk membuka-buka muka
padahal cerita baru sekedar selepas
menghirup kopi, terasa lara

mengapa semua lalu jadi begitu lancar
mengukur rupa muka-muka
padahal kerja masih setengah terpaksa
karena ada hendak diduga

mengapa suka mencari siapa
tanpa memikir berbuat apa
lalu menjadi bagaimana

sebab baru sekedar cerita
selepas menghirup kopi, terasa lara

Namun..
sejenak aku tercegat pada serangkai tanya
yang bergulir selepas menghirup kopi
tempat warga biasa-biasa :
entah itu duka
atau lara


by: zulkarnain siregar

Tidak ada komentar: