Menyusuri jejak di belantara, waktu mencari umbu
dalam benih lalu yang sedari dulu tak jua jemu-jemu
dari sepanjang pinggiran batang, di bambu-bambu
di suku hulu, dimana melayu ku itu ketika ada hindu?
di pinggiran alur batang natal, ada sakai yang ke kubu
hidup berbiak dalam logat melayu tua, lalu diam di suku
hulu yang berjejal di sepanjang waktu dengan berburu
mencari batu tuk diadu agar hasilkan api berdiang kaku
lalu, menjalin bambu-bambu itu menjadi bubu tuk berburu
di labuhan ajung. tak jua temu, kemana rumbia-rumbia lalu
menjalar hingga ke hulu tinggalkan melayu, merantau malu
karena sumatera dahulu adalah melayu yang meramu Aru
begitu jemu ketika aru dimakan waktu melayupun berlalu
tinggalkan zaman batu tempat merumpun rimbun bambu
mengapa malu jikalau melulu kita tak selalu mau bersatu
dalam tungku-tungku para datu yang terbuat dari batu
kemana melayu ku itu ketika ada hindu ? tak sempat lalu
di pematang janji dengan genderang kalbu yang bertalu
merindu rumpun menjadi rimbun, lalu melayu serumpun
mau melagak nak memecah ragu yang selalu mengganggu
lalu merindu aku pada rumpun menjadi rimbun, melayu ku
itu ada di suku-suku dalam, labuh di samang,hulu dan kubu
yang pintar bercocok tanam, merajut jala dan mengukir batu
di tengah-tengah megalitikum baru yang di poles dengan pilu
kemana harus merindu rumpun menjadi rimbun melayuku itu?
By:Zulkarnain Siregar
dari catatan sumatera timur
serumpun menjadi rimbun
dua juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar