"....na sonang do hita
nadua. saleleng au dohot ho.."
utara selatan jendela angkola
lao marpoken tu pasar sipirok
tak jauh dari bukit simago-mago
hm...
hujan rintik-rintik pagi itu
memulangkan aku
yang rindu pada kabut
memutih, lembut selimuti
bukit jenjang simago-mago
pagi bersimbah dingin
sejuk pun menusuk rusuk
jalan-jalan hangat dan basah
tetes embun masih merekah
menempel di dedaunan
sepanjang jalan menuju pekan
pasar sipirok simpang arah ke babondar
ibu-ibu pergi marsoban
selepas membuka pintu air
mengalir ke pematang
ke sawah-sawah berjenjang
di kaki-kaki sibual-buali
sebelum terang menjelang siang
lalulalang padat menjulang
para lelaki dengan sal menggulung di leher
dan abit dipinggang pun ada di bahu
ramai duduk di kedai-kedai kopi
menghirup barang secangkir seduan
dan tembakau dibalut daun jagung
menunggu orang-orang datang
dari huta seberang membawa dagang
hari ini ramai sekali orang-orang datang
dari pahae, sidempuan dan pargarutan
hendak marpoken membuka dagang
barang-barang eceran di sepanjang jalan
lapo dan pasar ramai pedagang
menukar barang untuk sepekan mendatang
haminjon, kemiri, cengkih, getah dan pinang
ditukar dengan bukubuku sembahyang,
pangan dan sandang untuk dibawa pulang
menunggu seminggu waktu berulang
oleh : Lentera bias jingga
dari catatan di dinding rumah tua
di hutasuhut 1981
Tidak ada komentar:
Posting Komentar