telah berkali-kali
kucari ia perempuan sejati
datang dari langit pagi
dalam kitab kitab suci
dari sum sum lelaki
yang menulis puisi
dari tulang lelaki
yang membuat berani
dari tapak kaki lelaki
yang membuat ia bernyali
ia lalu beranjak pergi
lalui jalan-jalan tradisi
tanpa menulis puisi
dari riwayat lelaki yang banci
yang suka melukis janji
di langit-langit abadi
dengan diksi-diksi yang mati
karena hati telah lama pergi
ia bukan perempuan dari lelaki
yang melukis langit dengan kuas di jari
tetapi puisi yang sejati
bersinar setiap pagi seperti matahari
lentera bias jingga
bukit tinggi, 28 des 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar