"Anakku...
apa kabarmu ?
Kudengar kau telah menjadi guru.
jauh di dusun yang tak berlampu
Benarkah itu? "
"Aku bahagia, bila begitu
cita-cita itu sesungguhnya telah layu
cita-cita itu seperti pudar dimakan waktu."
"Anakku...
jangan kau ragu bila itu pilihanmu
jangan kau ragu bila itu jalan hidupmu
menjadi guru tidak perlu meniru-niru
menjadi guru bukan juga karena sesuatu
leburkan selalu dalam darahmu
hembuskan selalu dalam nafasmu."
"Anakku...
andai kau tahu harapan ibumu
andai kau tahu gelisah ayahmu
kau akan datang pada anak didkmu
kau akan hidup bersama anak didikmu
kau akan belajar dari anak didikmu
kau akan mulai dari apa yang mereka tahu
jangan sampai kau menganggap paling tahu
jangan sampai kau membuat mereka gagu
jangan sampai hidupnya haru biru
karena kau ulang-ulang kebodohan masa lalu."
"Anakku...
bergembiralah bersama mereka
untuk selalu menjelajah ilmu
untuk belajar menjadi tahu
apa sejatinya mereka mau
bukan dengan menggugu
bukan dengan menghapal buku
bukan dengan kata-kata melulu
lalu ilmu menjadi batu, diam seribu waktu."
"Anakku...
andai kau jadi jemu
sebab anak-anak didikmu
usah kau hardik dengan nada memburu
usah kau sentak dengan rasa pilu
nanti ia menjadi tahu
nanti ia susah mengaku
nanti ia pun ragu-ragu
benarkah engkau seorang guru."
Oleh : Lentera Bias Jingga
apa kabarmu ?
Kudengar kau telah menjadi guru.
jauh di dusun yang tak berlampu
Benarkah itu? "
"Aku bahagia, bila begitu
cita-cita itu sesungguhnya telah layu
cita-cita itu seperti pudar dimakan waktu."
"Anakku...
jangan kau ragu bila itu pilihanmu
jangan kau ragu bila itu jalan hidupmu
menjadi guru tidak perlu meniru-niru
menjadi guru bukan juga karena sesuatu
leburkan selalu dalam darahmu
hembuskan selalu dalam nafasmu."
"Anakku...
andai kau tahu harapan ibumu
andai kau tahu gelisah ayahmu
kau akan datang pada anak didkmu
kau akan hidup bersama anak didikmu
kau akan belajar dari anak didikmu
kau akan mulai dari apa yang mereka tahu
jangan sampai kau menganggap paling tahu
jangan sampai kau membuat mereka gagu
jangan sampai hidupnya haru biru
karena kau ulang-ulang kebodohan masa lalu."
"Anakku...
bergembiralah bersama mereka
untuk selalu menjelajah ilmu
untuk belajar menjadi tahu
apa sejatinya mereka mau
bukan dengan menggugu
bukan dengan menghapal buku
bukan dengan kata-kata melulu
lalu ilmu menjadi batu, diam seribu waktu."
"Anakku...
andai kau jadi jemu
sebab anak-anak didikmu
usah kau hardik dengan nada memburu
usah kau sentak dengan rasa pilu
nanti ia menjadi tahu
nanti ia susah mengaku
nanti ia pun ragu-ragu
benarkah engkau seorang guru."
Oleh : Lentera Bias Jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar