kuingat seperti malam ini
pernah kau tulis surat dalam sampul abu-abu
tiga puluh tahun yang lalu
sobekan kertas dari catatan sabtu
setiap rindu yang kau petik dari rasa jemu
setiap rayu yang kau tulis dari ungkapanku
setiap cumbu yang kau lukis dalam kalbu
selalu menjadi candu setiap menanti minggu
kata-kata lalu jadi mantra
menghapus rindu yang hadir begitu saja
dalam surat berbahasa yang biasa-biasa
tanpa tanda baca, tanpa jeda, juga lema
makna jadi begitu kuat terasa
makna jadi begitu mempesona
aku larut dalam suasana genitnya kata-kata
yang entah itu rasa , entah cinta, mungkin birahi juga
malam pun larut semasa
surat itu belum habis kubaca kata per kata
sebab makna tak mungkin teraba
sebab makna selalu terikat gramatika
sebab makna hilang di bayang-bayang suasana
kau tulis kata , aku tak membaca makna
kau tulis kata , aku hanya terpesona
kau tulis kata , aku memang larut dalam rasa
surat itu sarat kata-kata
indah, tapi tak bertanda baca, jeda juga lema
tiga puluh tahun dalam hitungan masa
kata tak lagi terasa biasa-biasa
kata tak tinggal cuma pada kata
kata tak terikat apa, juga siapa
rindu semasa dari kata makna semesta
lbj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar