Selasa, 03 Januari 2012

Tingkap Ranting di bukit Hopong

by Lentera Bias Jingga on Tuesday, January 3, 2012 at 12:13am

laju daki di jalan setapak tuju bukit tanah bebatuan hitam

di kanan kiri ada haminjon,tarutung, gambir dan kayu manis

sedikit enau dan serabut ijuk siap jadi nira pelepas dahaga

ketika matahari tepat di kepala,walau siang jadi tak berpeluh

anak-anak kampung dengan tali dipinggang

mengikat parang berburu pecahan ranting

jatuh dari pepohon rindang di bukit padang

illalang, dekat rumah berkayu tua beratap

daun rumbia poles dinding berukir binatang

perempuan di ladang-ladang membentang siang

dan sayur-sayur buat dimakan barang segantang

di bawa pulang atau di jual ke pekan-pekan

buat belanja ihan, marpoken sepekan kemudian

para lelaki penuhi lapo-lapo sambil meminum kopi

dan sebatang rokok kretek linting daun jagung

membalut saus-saus tembakau yang dibeli kemarin

di pasar simangumban pahae jae dekat parmasin

tirakat para perempuan ke ladang-ladang pun

lelaki lapo-lapo siang mengurung cerita dalam arca

huta hopong nan ginjang sepanjang batang kemenyan

bawa rindu ingin terulang merajut holong anak-anak

kampung tak bersandal pergi marsoban hingga petang

oleh : lentera bias jingga

kerinduan hopong, sebuah desa terpencil di atas bukit desa Simangumban Jae

Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, yang pernah dihuni kemenyan, gambir, enau dan tarutung.

Lalu Hopong jadi janji di setiap hati yang merindu lagi.

Tidak ada komentar: