tak kulihat lagi lelaki itu
mangguris, mengumpul mangkuk dari batok kelapa
pohon demi pohon lalu memasukkan ke tong kaleng
tak lagi kulihat lelaki itu
menanti buah para dan mengumpulkan dalam goni plastik
buat dijual ke onan setiap pekan minggu di simangumban jae
bukit-bukit di atas sana
meratap pilu kehilangan akar hapea yang luluh oleh angin
yang datang dari seberang membawa hama keserakahan
lelaki itu tak lagi pergi
setiap pagi ke ladang hapea memasang tiang pancang
periggan di bukit-bukit yang rimbun dedaun hijau para
lalu lelaki itu tak lagi
menanti nasi dan lauk makan siang yang diantar bini
ke ladang hapea yang hilang dari bukit di belakang rumah
kini lelaki itu telah pergi
dari tanah leluhur marga-marga,sebab setiap pagi tak lagi
menyanyikan senandung buah para yang jatuh melenting
ranting di sela-sela mentari pagi menembus jantung petani
oleh lentera bias jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar