Jumat, 24 September 2010

tiga lelaki malam dan perempuan penjaga bulan

by Zulkarnain Siregar on Friday, September 24, 2010 at 5:50am

Buat : Eppie Refiandi, Irfansyah Nasution, Ila Hawa (Mila)

malam merayap lambat mencari isi

bau pengap siang terasa merasuki

seluruh ubun-ubun kota yang padat

tetasi peluh anyir dari ketiak langit

pun antre asap biar tak cemar rasa

lega, hasrat tetirah raga sela digoda

walau ada orkestra diam kepit awan

taut lalu hendak bercumbu bilur bulan

kereta tanjak dipacu tembus tirai hujan

renggang mereda di selasar tanggerang

ada rupai saba dedahkan suka rupawan

menanti jalan lapang buka rasa senang

senyum malam pun terkembang perlahan

mewangi pucuk -pucuk pinang pematang

pembatas gerbang sepanjang jiwa tautan

sebelum bintang berganti kunang-kunang

entah mengapa bulan sembunyi dibalik awan

hingga raut indah tersamar tak jua menawan

bagi penjaga malam, andai ada segurat elegi

menutup hati rawan,mengapa pagi tak dinanti

setelah bulan meninggi, awan tak menari-nari

de latinos @brazilianos bukan sekadar simfoni

tapi adalah rupa yang mengilhami perempuan

jaga kesetaraan saat bulan jatuh di pelataran

mengapa abai pada hati yang pernah rupawan

bahwa persahabatan adalah jendela kebaikan

tempat semua asa kemanusiaan berkembang

dari : sajak tiga Octave + satu Terzina

By : Zulkarnain Siregar

De Latinos @ Brazilianos - Bulan di Cafe 56

Tanggerang

Tidak ada komentar: