lalu ia mencari. entah yang kesekian jua
belantara kasih dari rahim ibu yang telah
bersenandung merawat bulan dua waktu
tiada lelah, pun ragu lalu menggali rindu
dalam sesaknya haru bawa teraju kalbu
yang luput dari luka laku terus membatu
mengapa kasih merindu ingin bertalu nyaru
konon cerita ihwal pun muasal badan terlalu
lugu untuk dilaku apalagi digugu jadi pandu
inilah riwayat pilu merajam dengan sembilu
karena tingkah pendahulu yang mabuk elu
dan sorak sorai bahagia semu setiap pintu
pun pergi kemana hati yang meramu syahdu
tempat semua pintu tak lagi pilu menanti aku
andai saja semua ingin berbagi rindu jadi satu
setelah waktu menjadi tabu, teguhlah ragu itu
di singgasana ratu,diketuk palu, masih merayu
bijak santun untuk mengelabu berita harubiru
yang disusun setiap rabu dan sabtu begitu itu
aku terus termanggu menunggu suara pintu
menjadi riuh diujung waktu sebab siapa tahu
semua pilu datang bertalu-talu karena ragu
terus mengganggu benih-benih baru melaju
membuka pintu untuk semua tamu-tamu itu
bertekuk pada lanun, lupakan tanah, air satu
inilah tanah para peragu setelah waktu jadi tabu
yang selalu dirisaukan pendahulu jika tak menyatu
by:zulkarnain siregar
21 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar