Selasa, 21 September 2010

setelah waktu menjadi tabu

by Zulkarnain Siregar on Tuesday, September 21, 2010 at 12:25pm

lalu ia mencari. entah yang kesekian jua

belantara kasih dari rahim ibu yang telah

bersenandung merawat bulan dua waktu

tiada lelah, pun ragu lalu menggali rindu

dalam sesaknya haru bawa teraju kalbu

yang luput dari luka laku terus membatu

mengapa kasih merindu ingin bertalu nyaru

konon cerita ihwal pun muasal badan terlalu

lugu untuk dilaku apalagi digugu jadi pandu

inilah riwayat pilu merajam dengan sembilu

karena tingkah pendahulu yang mabuk elu

dan sorak sorai bahagia semu setiap pintu

pun pergi kemana hati yang meramu syahdu

tempat semua pintu tak lagi pilu menanti aku

andai saja semua ingin berbagi rindu jadi satu

setelah waktu menjadi tabu, teguhlah ragu itu

di singgasana ratu,diketuk palu, masih merayu

bijak santun untuk mengelabu berita harubiru

yang disusun setiap rabu dan sabtu begitu itu

aku terus termanggu menunggu suara pintu

menjadi riuh diujung waktu sebab siapa tahu

semua pilu datang bertalu-talu karena ragu

terus mengganggu benih-benih baru melaju

membuka pintu untuk semua tamu-tamu itu

bertekuk pada lanun, lupakan tanah, air satu

inilah tanah para peragu setelah waktu jadi tabu

yang selalu dirisaukan pendahulu jika tak menyatu

by:zulkarnain siregar

21 September 2010

Tidak ada komentar: