Jumat, 15 Maret 2013


Kumbang Hitam

menari...menarilah  dengan sayapmu
berputar-putar di selasar jendela rumah tua
menyusuri tiang-tiang berkayu cendana
hinggap, lalu kau mencium harum  kayu
penyangga kuda-kuda

kali ini kau tak ingin pergi
ke hutan-hutan jati yang luas di ujung pulau ini
sebab langit pagi telah mengirim rindu pada sepi
hari-hari ini kau akan menemukan hati
hari-hari ini kau akan memilih janji
hari-hari ini kau akan kembali
menemu kesejatian diri

dengung sayapmu menyentak hening
ketika suara-suara hampir tiada
ombak laut pun seperti mengerti
jalanan sepi, rumah bagai tak berpenghuni
desau angin yang menyapa dedaun pun telah pergi
semua kembali mencari diri
semua mencoba ke kesejatian hati
dari perjalanan yang hampir tak henti-henti

kumbang hitam lalu berhenti
di pucuk tiang selasar sebelah kiri
sembunyi dari mata-mata yang memperhati
lalu melebur seluruh diri dalam sepi

kumbang hitam tak ingin pergi
walau ada wara wiri di hutan jati ujung pulau ini
ia teguhkan hati  pada hari-hari yang sepi
pada hari-hari ia sempat  menemukan diri
walau itu jalan sepi yang tak dimiliki pemilik janji
walau ia harus sembunyi biarpun gagah berani


oleh : Lentera Bias Jingga
         Refleksi bagi Pemilih Jalan Sepi

Tidak ada komentar: