Kumbang Hitam
menari...menarilah dengan sayapmu
berputar-putar di selasar jendela rumah tua
menyusuri tiang-tiang berkayu cendana
hinggap, lalu kau mencium harum kayu
penyangga kuda-kuda
kali ini kau tak ingin pergi
ke hutan-hutan jati yang luas di ujung pulau ini
sebab langit pagi telah mengirim rindu pada sepi
hari-hari ini kau akan menemukan hati
hari-hari ini kau akan memilih janji
hari-hari ini kau akan kembali
menemu kesejatian diri
dengung sayapmu menyentak hening
ketika suara-suara hampir tiada
ombak laut pun seperti mengerti
jalanan sepi, rumah bagai tak berpenghuni
desau angin yang menyapa dedaun pun telah pergi
semua kembali mencari diri
semua mencoba ke kesejatian hati
dari perjalanan yang hampir tak henti-henti
kumbang hitam lalu berhenti
di pucuk tiang selasar sebelah kiri
sembunyi dari mata-mata yang memperhati
lalu melebur seluruh diri dalam sepi
kumbang hitam tak ingin pergi
walau ada wara wiri di hutan jati ujung pulau ini
ia teguhkan hati pada hari-hari yang sepi
pada hari-hari ia sempat menemukan diri
walau itu jalan sepi yang tak dimiliki pemilik janji
walau ia harus sembunyi biarpun gagah berani
oleh : Lentera Bias Jingga
Refleksi bagi Pemilih Jalan Sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar