tempat
matahari memancar
dari timur
dan bau belerang
menyengat pagi yang biru
sawah-sawah menguning
menanti panen tiba,
gemericik pecahan air di bawah sana
bukit di kiri
berbatu cadas,
hijau tua dibalut lumut
dan semburat bianglala
melekat di langit saga
burung-burung bercanda
di ranting tua,
ada anak lelaki
datang merajut sapa,
menyapa pagi
dari setiap jendela rumah kayu
yang tua-tua,
tanda seberang sana
dimulai saja,menyusuri
jalan setapak ,
di bukit-bukit
pembatas kampung utara
kampung tenggara
tempat ayah berpesan untuk sepetak sawah, pada ketujuh putra,pun keenam putrinya
losung aek selarik cerita dari anak-anak hingga dewasa,isyarat cinta di rantau manusia
matahari memancar
dari timur
dan bau belerang
menyengat pagi yang biru
sawah-sawah menguning
menanti panen tiba,
gemericik pecahan air di bawah sana
bukit di kiri
berbatu cadas,
hijau tua dibalut lumut
dan semburat bianglala
melekat di langit saga
burung-burung bercanda
di ranting tua,
ada anak lelaki
datang merajut sapa,
menyapa pagi
dari setiap jendela rumah kayu
yang tua-tua,
tanda seberang sana
dimulai saja,menyusuri
jalan setapak ,
di bukit-bukit
pembatas kampung utara
kampung tenggara
tempat ayah berpesan untuk sepetak sawah, pada ketujuh putra,pun keenam putrinya
losung aek selarik cerita dari anak-anak hingga dewasa,isyarat cinta di rantau manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar