kau tuang sampanye dalam gelas
bening tak bermotif apa-apa hening
sayup-sayup diiring seulas symphony
nomor sembilan bethoven, petang ini
hingga kuhirup wangi tubuhmu dingin
terasa sintal, ingin menggamit jemari
dalam lekukan rahasia tiris-tiris itu
tapi kau terus menari dengan genit
menebar kuyub di jalan-jalan tanpa
penerang raga di tiang-tiang lampu
hingga begini malam.
aku terengah-engah dalam desah nafasmu yang terus
mencumbu seluruh tubuh kasar meluruh-lirih bagai garis
garis membayang lapis di kanvas, kaku tak berwarna lalu
hilang terhapus titis air mata, resah gelisah terus meronta
ronta di dada mengapa ada tanya mengiring setiap benak
lalu mencari soal harus hujan jadi tersangka pertengkaran
kita. sedang jendela belum dibuka. ada apa di luar sana
by : lentera bias jingga (ZS)
khusus buat pemilik status, Pak Win
terima kasih telah mengilhami satu sesi
episode hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar